Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu senyawa Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks. kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komonen yang membentuk logan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati.
Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komponen yang
membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak
diamati.
Setelah kita mengerti apa itu Titrasi, mari kita berlanjut ke Titrasi Asam Basa.
Apakah itukan Titrasi asam dan basa?
Dan bagaimana proses Titrasi asam basa tersebut?
Untuk kita mengetahui dan memahami analisis Kualitatif maka kita harus mengetahui pengenalan terlebih dahulu. Analisis kualitatif merupakan aktivitas intensive yang memerlukan pengertian yang mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan pekerjaan berat. Analisa kualitatif tidak berproses dalam suatu pertunjukan linier dan lebih sulit dan kompleks dibanding analisis kuantitatif sebab tidak diformulasi dan distandardisasi.
Angka penting, atau significant figure, adalah sejenis konvensi, atau perjanjian, penulisan bilangan hasil dari pengukuran. Konvensi ini menjadi penting dalam sains. Pernahkah kamu membeli buah apel ? Apabila ternyata pada 2 kilogram terdapat
12 buah apel. Nilai 2 kilogram diperoleh dari pengukuran sedangkan 12 buah diperoleh
dari perhitungan. Angka hasil pengukuran disebut dengan angka penting sedangkan
angka hasil perhitungan disebut bilangan cacah.
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti
(eksak) dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat
ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil.
Gambar berikut adalah contoh hasil pengukuran dengan angka penting. Panjang
batang adalah 16,5 mm. Angka 16 diperoleh dari menghitung skala, sedang 0,5
diperoleh dari ½ dari 1 mm. Angka 16 adalah angka pasti, sedangkan angka 5
adalah taksiran.
A. Aturan penulisan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali
diberi tanda khusus misal garis bawah.
3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka
penting.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
5. Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah
angka penting.
B. Aturan penjumlahan angka penting.
1. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan pasti menghasilkan angka pasti.
2. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan taksiran meghasilkan angka taksiran.
3. Hasil
penjumlahan angka penting hanya memuat satu angka taksiran.
2. Perkalian/pembagian antar angka pasti dengan taksiran hasilnya angka taksiran.
3. Hasil perkalian/pembagian angka penting hanya memuat satu angka taksiran.
Dengan ketentuan ini ternyata hasilnya memiliki angka penting yang
jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting terkecil yang
dikalikan.
Contoh :
- 2 angka penting x 4 angka penting = 2 angka penting
- 5 angkapenting x 3 angka penting = 3 angka penting
Contoh perkalian angka penting
atau
Contoh pembagian angka penting
8,8 : 1,222 = 3,6903 = 3,7
7,788 : 2,2 = 3,54 = 3,5
Cobalah
1. 22,2 x 2,1 = 46,62 ditulis dengan angka penting
2. 2,2 x 333,33 = 733,326 ditulis dengan angka penting
3. 48,44 : 2,1 = 23,067 ditulis dengan angka penting
4. 84,2 : 4,2222 = 19,942 ditulis dengan angka penting
5. 22,2 x 4,2 x 2,1111 = 196,84 ditulis dengan angka penting
2.Alat-Alat Yang Di Gunakan Untuk Mengukur.
A. Beker Glass
Pada gambar terlihat cairan biru berada tepat pada skala 200mL, itu
artinya cairan tersebut memiliki volume 200 mL dengan skala setiap garis
panjang nilainya 100 mL, dan garis pendek 50 mL (setengah skala
panjang). Artinya cairan pada gambar memiliki 3 angka penting, yaitu 2,
0, 0 yang semuanya merupakan angka pasti. Alat ukur ini dapat memiliki 2
angka taksiran.
B. Mistar
Pada gambar mistar di atas, setiap
strip pendek berdekatan yang merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm
atau 0,1cm. Ketelitian pada mistar adalah setengah dari skala
terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (1/2 x 1mm) = 0,5 mm atau 0,05cm.
Angka penting :
5,5cm (2 angka penting)
C. Jangka Sorong
Jangka
sorong terdiri atas dua rahang, yang pertama adalah rahang tetap yang
tertera skala utama dimana 10 skala utama panjangnya 1 cm. kedua rahang
geser dimana skala nonius berada. 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm
sehingga beda panjang skala utama dan nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi,
skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 cm, sehingga
ketelitiannya adalah (1/2 x 0,1 mm) = 0,05 mm atau 0,005 cm
Angka Penting :
Panjang kubus 6,45 (3 angka penting)
D.Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume 10 - 2000 mL. dan pengukuran d lihat dari batas atau titik miniskus untuk dapat di ketahui jumlah larutan yg di ukur.
Angka Penting :
80,5 (3 angka penting)
E. Labu Ukur
Labu Ukur adalah
sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan
biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga
batas leher labu ukur.
Memiliki keakuratan yang sangat tinggi
F. Pipet Volume
Membaca skala pada pipet volume. Pipet volume ini memiliki 3 angka penting. Angka pasti 2 dan angka taksiran 1, dan
Digunkan untuk
mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada
bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.
Angka Penting: angka yang dihasilkan sangat akurat