Minggu, 04 Maret 2012

Analisis Kualitatif

A. Pengenalan Analisis Kualitatif 


Untuk kita mengetahui dan memahami analisis Kualitatif maka kita harus mengetahui pengenalan terlebih dahulu.
Analisis kualitatif merupakan aktivitas intensive yang memerlukan pengertian yang mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan pekerjaan berat. Analisa kualitatif tidak berproses dalam suatu pertunjukan linier dan lebih sulit dan kompleks dibanding analisis kuantitatif sebab tidak diformulasi dan distandardisasi. 

Analisis Kualitatif: Pertimbangan-pertimbangan Umum 
Tujuan dari analisis data, dengan mengabaikan jenis data yang dimiliki dan mengabaikan tradisi yang sudah dipakai pada koleksinya, apakah untuk menentukan beberapa pesanan dalam jumlah besar informasi sehingga data dapat disintesis, ditafsirkan, dan dikomunikasikan. Walaupun tujuan utama dari kedua data kualitatif dan kuantitatif adalah untuk mengorganisir, menyediakan struktur, dan memperoleh arti dari data riset. Satu perbedaan penting adalah, di dalam studi-studi kualitatif, pengumpulan data dan analisis data pada umumnya terjadi secara serempak, pencarian konsep-konsep dan tema-tema penting mulai dari pengumpulan data dimulai. 


Para ahli kimia mengemukakan bahwa Analisis Kualitatif :

Crabtree dan Miller (1992) mengamati ada banyak strategi analisis kualitatif. Mereka sudah mengenal empat pola analisa utama yang lebih tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah satu model yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. empat prototypical model-model yang mereka uraikan adalah sebagai berikut: 
“Model Quasi-statistical”. Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan analisa, dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini adalah kadang dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data naratif, mencari-cari tema atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu codebook. Hasil pencarian adalah informasi yang dapat digerakkan secara statistik dan disebut Quasi statistik. Sebagai contoh, analis dapat menghitung frekwensi kejadian dari tema-tema spesifik. Model ini adalah serupa dengan pendekatan kwantitatif tradisional sampai melakukan analisa isi. 





JENIS ANALISIS
1.     Analisis makro
·         Kuantitas zat 0,5 – 1 gram
·         Volume yang dipakai sekitar 20 ml
2.    Analisis semimikro
·         Kuantitas zat sekitar 0,05 gram
·         Volume yang dipakai sekitar 1 ml
3.    Analisis mikro
·         Kuantitas zat kurang dari 0.01 gram
·         Volume yang dipakai < 1 ml
Namun yang sering digunakan di labolaturium adalah jenis analisis semimikro karena mungkin lebih efisien.



KEUNTUNGAN ANALISIS SEMIMIKRO
1.     Penggunaan zat yang sedikit
2.    Kecepatan analisis tinggi
3.    Ketajaman pemisahan yang meningkat
·         Dekantasi
·         Sentrifugasi
4.    Penggunaan asam sulfide lebih sedikit
5.    Penghematan peralatan



TAHAP ANALISIS
Analisis kualitatif melalui dua tahap yaitu:
1.     Uji pendahuluan
2.    Uji pemastian
Yang termasuk dalam uji pendahuluan adalah:
·         Uji fisik senyawa, bahasa kerennya disebut uji organoleptis. Diantaranya bentuk, warna, bau dan rasa dari senyawa/sampel ( SIFAT FISIK tidak akan dimiliki oleh dua zat senyawa yang berbeda)
·         Uji keasaman. Tentunya dari sini bisa ditentukan senyawa asam, basa atau netral
·         Mikroskopis. Melihat bentuk Kristal. Uji ini cukup akurat untuk senyawa-senyawa yang memiliki bentuk Kristal yang spesifik tentunya harus menggunakan mikroskop.
·         Uji warna nyala Yang ini khusus untuk logam dan akurat ( uji logam dibakar pada api oksidasi memberikan warna api yang khas)
·         Uji kelarutan. Dilakukan terhadap pelarut terutama air, kalau larut air bisa berupa garam tertentu atau merupakan senyawa polar.
Intinya, Analisis kualitataif adalah pencarian di sebuah lautan, dari uji pendahuluan kita persempit wilayah sampai kalau bisa sesempit-sempitnya., sehingga hanya perlu beberapa uji pemastian untuk benar-benar meyakinkan hasil.



PENGGOLONGAN KATION
Berdasarkan pada perbedaankelarutan dari klorida, sulfida, hidroksida, dan karbonatdari kation tersebut. Keenam golongan kation itu adalahsebagai berikut:
·         Golongan I (golongan perak atau klorida).
Ion-iongolongan ini adalah Pb (II), Hg(I), dan Ag (I)
·         Golongan II (golongan tembaga-arsen atau sulfida).
Ion-ion golongan ini adalah Hg(II), Cu (II), Bi (III),Pb(II), As(V), As(III), Sb(V), dan Sn (IV).
·         Golongan III (golongan aluminium atau hidroksida).
Ion golongan ini adalah Al(III), Fe(III), Mn(IV), danCr(III).
·         Golongan IV (golongan nikel).
Ion-ion golongan iniadalah Ni(II), Co(II), Mn(II), Fe(II) dan Zn.
·         Golongan V (golongan barium ataukarbonat).
Ion-ion golongan ini adalah Ca,Sr, dan Ba
·         Golongan VI (golongan magnesium).
Ion-iongolongan ini adalah Mg, Na, K, danAmonium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar